Sejarah

PT. Behaestex mulai berdiri pada tahun 1952, dimana Bapak Abdurra’uf Bahasuan mendirikan perusahaan tekstil (Home Industry) dengan nama “Pertenunan BHS” di Pulopacikan Gresik yang menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Pada waktu itu produksi pertenunan BHS meliputi sarung fiber, sarung cotton mercerized, dan sutra dengan area pemasaran seluruh Jawa dan di ekspor ke Yaman dan Arab Saudi.
  Pada tahun 1970, pertenunan BHS melakukan perluasan di Jl. Agus Salim (P1). Lalu di tahun 1978, mulai dirintis untuk dilakukan perluasan di Jl. Mayjen Sungkono 14 Gresik (P2) dan mulai beroperasi 1981 dengan menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM). Kemudian “Pertenunan BHS” berganti nama menjadi “BEHAES TEXTILE INDUSTRY”. 
Selanjutnya, pada sekitar tahun 1993-1994 Behaestex melakukan ekspansi ke Pandaan. Pada tahun 1995, Behaestex mulai berproduksi dengan mengatasnamakan PT Lautanama. Tanggal 30 desember 1999 Behaestex melakukan perluasan ke daerah Dungus (Gresik). Pada tahun 2000 Behaestex melakukan pengembangan ke Pekalongan tepatnya di Kedungwuni. Selanjutnya, pada 5 agustus 2004,  Behaestex melakukan pengembangan ke Seruni.hingga tahun 2009.
Pada tanggal 30 juli 2003, PT Lautanama merger menjadi PT Behaestex. Selanjutnya akhir tahun 2012 Behaestex membangun gedung tambahan untuk penempatan mesin rapier.  PT Behaestex memiliki pabrik di 4 lokasi. Pabrik di Gresik yaitu ATM bertempat di Jl. Mayjen Sungkono, sedangkan ATBM bertempat di Jl. Agus Salim. Pabrik di Pandaan bertempat di Jl. Gunung Gangsir. Pabrik di Pekalongan bertempat di Jl. Raya Wonopringgo.

Komentar

Postingan Populer